SKETSA JAWA TIMURAN

Mente Crispy Favorit, Pasuruan

Mengisi Pasar yang Sempit


Endri Krisnu
“MONGGO diincipi. Ini rasa pedas manis. Ini rasa orisinil,” kata Endri Krisnu menawarkan mente crispy olahannya kepada Media Info ketika berkunjung ke rumahnya di Perumahan Kebonwaris III No 27, Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Dua bungkus mente crispy dia buka lalu dihidangkan di meja rumahnya.

“Untuk yang pedas saya menggunakan lombok asli. Saya blender, saya campur dengan tepung dan mente, lalu digoreng. Rasa pedasnya asli. Ayo monggo diincipi,” kata ibu dua orang anak yang sudah kuliah semua ini.  

Sudah sembilan tahun Endri Krisnu menekuni usaha mente crispy, selain juga bakso crispy. Produknya diberi nama Favorit Snack. Di antara produknya, mente crispy menjadi andalan. Ada dua varian mente cripy-nya, yaitu rasa pedas dan orisinil. Kedua rasa tersebut sama-sama mempunyai penggemar sendiri-sendiri.

Rumahnya di Perumahan Kebonwaris sekaligus menjadi tempat produksi. Ada dua orang karyawan bagian pengepakan yang setiap hari bekerja. Sedangkan bagian produksi dua hari sekali dengan melibatkan dua orang tetangga rumah untuk menggoreng, bekerja mulai Pk 05.00 sd 09.00 (menjelang Lebaran bisa sampai pk 13.00). Promosi dan pemasaran dilakukan sendiri oleh Endri dan suaminya.
 
“Dua hari sekali kami produksi. Saya terlibat. Setelah itu, yang sehari saya gunakan untuk memasarkan dan promosi,” kata alumni D-3 Pertanian Universitas Brawijaya ini dengan bersemangat. Di samping sibuk mengurusi uahanya, Endri juga menjadi bendahara KSU Nurani Rakyat Mandiri, Gempol, Pasuruan.

Usaha mente crispy Endri boleh dibilang terus maju dan produksinya berkesimbungan. Saat ini per hari diproduksi 40 sd 50 kg mente crispy. Untuk bakso crispy, per hari 20 sd 30 kg. Mente crispy dikemas 70 gr (harga Rp 8000), 100 gr (harga Rp 13.000) dan 200 gr (Rp 25.000).

Selain menjual yang kemasan, Endri juga menjual mente crispy kiloan. Salah satunya yang sudah siap jual dikemas 8 kg, di mana per kg-nya harganya Rp 120.000. Penjualan kiloan memang tidak ajek setiap hari seperti halnya yang ukuran gram-graman. “Menjelang Lebaran, Natal dan tahun baru yang kiloan pesanan sangat tinggi, sampai kami kualahan,” kata Endri.

Endri sadar mente crispy peminatnya sedikit. Dalam bahasa Endri, resiko tinggi. Modalnya besar tetapi pembelinya sedikit. “Peminat mente crispy sedikit sekali. Perbandingannya, dari 50 orang, 40 orang memilih membeli keripik pisang, sedangkan yang 10 orang memilih mente crispy,” kata perempuan yang sebelum menekuni mente crispy berdagang garmen, seprai dan dompet ini.

Nah, celah pasar yang sempit itulah yang diisi Favorit Snack. Endri tahu tidak banyak yang memproduksi mente crispy, dengan pertimbangan pasar yang sempit. Penyebabnya tentu harganya yang mahal dan pantangan bagi sebagian orang yang punya penyakit asam urat. Alhasil, produksi mente crispy jadi terbatas. Inilah yang menguatkan Endri untuk tetap menekuni memproduksi mente crispy lantaran kompetitornya sedikit.

Menghadapi MEA, Endri tidak gentar. Dia sudah siap bersaing dengan produk sejenis dari negara serumpun. Endri tidak gentar karena dia tahu jurus untuk menghadapi persaingan. Salah satunya, membangun link. Lalu masuk pertokoan atau swalayan modern. Jurus lain, “Kalau ada produk luar masuk, produk kita sudah ada. Setidaknya mendampingi produk yang dari luar,” ujar pengusaha yang meraup omzet Rp 70 juta per bulan ini.

Khusus untuk konsumen dalam negeri, terutama untuk eksistensi UMKM, selalu memberi edukasi kepada konsumen atau masyarakat, bahwa produk UKM tidak kalah dengan pabrikan. Memang selama ini masyarakat seolah memandang sebelah mata produk UMKM.

Biar dikenal masyarakat, Endri memanfaatkan pelatihan di mana dia menjadi pelatihnya, untuk media promosi Favorit. Dia memang kerap didapuk menjadi pelatih bimbingan kewirausahaan, khususnya di Kabupaten Pasuruan. Di samping juga memanfaatkan Radio Star Pandaan untuk promosi.

Tahun 2015 Endri Krisnu meraih anugerah Maslahat Award dari Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, untuk kategori tokoh inovatif bidang UKM/IKM. Dalam penjurian, Endri menyisihkan 7 nominator ini. (res) 

Dimuat di majalah Media Info Koperasi dan UKM, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar