Kepompong membawakan aku
Mahkota
raja
“Pakailah,”
katanya.
“Tidak,”
kataku.
“Tak
pantas aku mengenakannya.
Aku
hanyalah tiram yang hanyut ke sana-kemari
Dibawa
gelombang laut,” kataku lagi.
“Pakailah!”
desaknya.
“Tidak!”
sanggahku.
“Aku
hanyalah camar
Yang
hinggap ke sana-kemari
Di
karang-karang di samudera,” kataku lagi.
Kepompong
menatapku
Lalu
perlahan dia menjelma
Menjadi
kupu-kupu
“Jika
kau tak mau memakai mahkota raja ini
Pakailah
warna-warniku saja sebagai mahkotamu
Tidak
hanya di kepalamu, tapi juga di hatimu
Hiasilah,
hiasilah…!!!” katanya
Warna-warninya
rontok
Berterbangan
dibawa angin laut
Lalu
hinggap pada diriku
Di
depan cermin aku bergumam perlahan:
“Ibu,
tidakkah kau lihat putrimu ini
Cantik
seperti bidadari di nirwana?”
Sidoarjo, 10 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar